Untuk optimasi melalui setting BIOS, kita akan menggunakan motherboard dengan chipset Intel
dengan BIOS produksi Award sebagai contoh. Walaupun demikian, ada beberapa setting yang hampir atau bahkan persis sama dengan motherboard yang berchipset lain. Dari pengalaman, motherboard dengan chipset Intel dan VIA mempunyai jenis dan nama-nama setting yang nyaris sama. Optimasi melalui BIOS pada dasarnya adalah menghidupkan fungsi yang diperlukan dan mematikan fungsi yang tidak diperlukan.
Tujuannya adalah untuk menghemat waktu dan mengurangi beban motherboard dan prosesor. Misalnya adalah fungsi Infrared atau SCSI, jika memang komputer Anda tidak memilikinya, matikan saja fungsi ini melalui BIOS. Pertama-tama bacalah buku manual komputer atau motherboard Anda tentang cara
untuk
masuk ke setting BIOS. Pada kebanyakan komputer rakitan lokal, untuk
memasuki setting BIOS, tekanlah tombol Del pada saat booting awal.
Standar CMOS Setup
Pertama-tama
adalah optimalkan hard disk Anda pada saat boot-up. Masuklah ke menu
"Standard CMOS Setup". Ubahlah setting "Type" untuk semua hard disk yang
terpasang menjadi "User". Jika Anda menggunakan setting type "Auto",
maka hal ini akan menyita waktu pada saat boot-up. Setiap kali proses
boot-up, BIOS akan mengecek hard disk untuk menentukan setting ukuran
Cylinder, Head, Precomp, Section, dll. Jika Anda mengubahnya ke type
"User", Anda akan diharuskan untuk mengisi semua setting Cylinder, Head,
Precomp, Section secara manual. Periksalah nilai yang digunakan pada
badan hard disk Anda. Atau gunakan cara yang lebih gampang, gunakan
feature "IDE HDD Auto Detection" yang biasanya juga terdapat pada BIOS.
Jika hard disk Anda mendukung, gunakan setting MODE: LBA. Biasanya
feature ini hanya terdapat pada hard disk UltraDMA 66. Dengan
menggunakan mode LBA, kinerja hard disk Anda akan terdongkrak. Masih
pada submenu yang sama, ubahlah setting "Halt On" menjadi "All Errors".
Feature ini dapat berfungsi untuk memberikan peringatan dini terhadap
kerusakan hardware komputer Anda.
BIOS Features Setup
Sekarang
masukkan ke submenu "BIOS Features Setup". Ubahlah setting "Boot Virus
Detection" menjadi "Enabled". Namun jika Anda akan menginstall sistem
operasi yang lebih baru, pastikan setting ini dimatikan (Disabled).
Untuk setting "Quick Power On Self Test", ubahlah menjadi "Enabled".
Setting ini akan mempercepat boot-up karena mengecekkan memori hanya
dilakukan satu kali. Jika setting ini di-disabled, pengecekan akan
dilakukan sebanyak tiga kali. Masih pada submenu yang sama, lakukanlah
optimasi untuk prosesor Anda. Aktifkan (Enabled) setting "CPU Level 1
Cache" dan "CPU Level 2 Cache". Setting ini berguna untuk memungkinkan
pemrosesan pada memori dengan kecepatan yang sangat tinggi pada inti
prosesor Anda. Sebaliknya untuk setting "CPU Level 2 Cache ECC Check",
matikan saja fungsi ini karena akan menghambat proses perhitungan pada
cache Level 2 pada prosesor. Untuk setting "HDD Sequence SCSI/IDE
First", pilihlah "IDE" jika hard disk booting yang terpasang pada
komputer Anda menggunakan interface IDE/ATA; di samping itu pilihlah
"SCSI" jika Anda menggunakan hard disk dengan interface SCSI untuk
booting.
Chipset Features Setup
Pada submenu "Chipset
Features Setup", terdapat beberapa setting yang berfungsi untuk
mengoptimalkan kinerja memori komputer. Pada setting "SDRAM
Configuration", pilihlah "By SPD" jika Anda mengutamakan kestabilan dan
ketepatan kinerja memori komputer Anda; atau pilihlah "Disabled" jika
Anda ingin mengisi setting untuk SDRAM/memori komputer secara manual.
Jika Anda memutuskan untuk mengatur setting SDRAM secara manual,
gunakanlah memori dengan merek ternama, misalnya Visipro atau Spectec.
Pada pengaturan setting SDRAM secara manual, prinsipnya adalah nilai
yang lebih kecil memberikan kinerja yang lebih cepat. Gunakan nilai
terkecil untuk setting "SDRAM CAS Latency", "SDRAM RAS to CAS Latency",
"SDRAM RAS Precharge Delay" (biasanya "2T"), dan "DRAM Idle Time"
(biasanya "0T"). Jika kestabilan sistem terganggu setelah pengaturan
SDRAM secara manual (biasanya ditandai dengan sistem booting sendiri
secara tiba-tiba), masuklah ke BIOS dan gantilah setting SDRAM. Carilah
setting yang terbaik untuk sistem Anda. Pada setting "SDRAM MA Wait
State", ubahlah nilainya ke "Fast". Dari pengalaman, memori blank
sekalipun tidak mengalami masalah dengan perubahan setting ini. Untuk
setting "Video Memory Cache Mode", gunakanlah mode "USWC". Pengubahan
setting ini akan mengakibatkan kinerja graphic card Anda meningkat
secara drastis! Untuk setting "Memory Hole At 15M-16M", ubahlah nilainya
menjadi "Disabled" jika Anda tidak memiliki piranti yang terhubung
melalui slot ISA. Untuk setting "UART2 Use Infrared", ubahlah nilainya
menjadi "Disabled" jika Anda tidak memiliki piranti infra merah. Pada
setting "Parallel Port Mode", ubahlah nilainya ke "ECP+EPP" untuk
mendapatkan koneksi yang lebih baik pada peripheral yang terhubung
melalui port paralel. ECP adalah singkatan dari Extended Capability
Port; sedangkan EPP adalah singkatan dari Enchanced Printer Port.
Walaupun secara harfiah terdapat kesan bahwa EPP cocok untuk printer dan
ECP cocok untuk peripheral selain printer (misalnya Zip Driver
eksternal atau scanner), namun hal ini tidaklah selalu benar. Bahkan
penulis pernah menemukan scanner yang terhubung melalui port paralel
yang memberikan kinerja dan stabilitas yang lebih baik jika setting-nya
dirubah ke EPP. Untuk lebih jelasnya, bacalah buku manual yang
disertakan pada paket pembelian peripheral yang bersangkutan.
PNP dan PCI Setup
Pada
submenu "PNP And PCI Setup", matikan beberapa feature jika memang Anda
tidak sedang menggunakannya. Matikan (disabled) setting "Symbios SCSI
BIOS" jika Anda tidak menggunakan kartu SCSI controller dan matikan
(disabled) setting "USB IRQ" jika Anda tidak sedang menggunakan piranti
USB. Setting "VGA BIOS Sequence" berfungsi untuk menentukan primary
adapter jika Anda memiliki dua buah video card terpasang (satu pada AGP
port dan satu lagi pada slot PCI). Pilihlah "AGP/PCI" jika Anda ingin
mengaktifkan video card yang terpasang pada AGP port sebagai primary
adapter pada sistem komputer Anda.
sumber
Pengikut
About Me
Popular Posts
-
Penulisan kata Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya b...
-
Piutang dagang adalah : tagihan perusahaan karena adanya penjualan barang dagangan secara Kredit, b...
-
Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan : 1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunya...
-
Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, I...
-
Index : kisi kisi Materi Kuliah : Ujian Utama Sistem Informasi Manajemen (SI) Pertemuan Ke : Semester 4 1.Sistem informasi b...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
biar lebih baik lagi kasih coment :)