Ini merupakan kisah seorang anak dari keluarga yang biasa saja dan hidup dalam ruang lingkup yang sederhana,angga namanya anak ini di besarkan sejak umur 2 bulan tidak bersama ke dua orang tuanya, dia di besarkan oleh kedua paman dan bibinya, karena paman dan bibinya tidak di karuniai seorang anak, sebenarnya mereka sempat mempunyai seorang anak laki-laki, namun mungkin memang tuhan berkehendak lain,
Angga memang anak yang begitu menyayangi paman dan bibinya, bahkan dia menganggap paman dan bibinya adalah kedua malaikat yang melahirkannya,sebaliknya sikap angga kepada orang tua nya sendiri sangatlah biasa saja, bahkan dia malu jika harus di suruh menginap di rumahnya sendiri, munggkin ini karena angga di besarkan paman dan bibinya dari kecil. Tapi meskipun demikian paman dan bibinya tidak pernah mengajarkan hal-hal yang menjauhkan angga dengan kedua orang tua kandungnya sendiri.
Hampir 15 tahun angga hidup bersama paman dan bibinya, saat itu banyak kenangan manis yang tidak akan pernah ia lupakan, namun hal sebaliknyapun banyak yang membuat ia ikut menangis ketika bibinya sendiri yang sudah dia anggap ibu kandungnya di sakiti dan dikhianati oleh pamannya. Angga sering mendapati sms dari hp pamannya yang berbau perselingkuhan. Namun terkadang angga tidak menanggapi hal tersebut, saat itu dia memang masih terlalu lugu untuk hal yang demikian, namun dia mulai menanggapi hal tersebut saat kedua orang tuanya membenarkan pernyataan itu, karena pada dasarnya ayah angga sendiri yang di percayai oleh pamannya untuk mengantar dia jika dia ingin bertemu dengan selingkuhannya.
Disinilah awal banyaknya masalah timbul, saat itu bibinya memang tegar dalam menghadapi segala masalah tersebut, dia selalu menangapinya dengan tenang dan tersenyum manis,namun bukan berarti dia tidak mempedulikan hal tersebut hanya saja dia tidak akan percaya jika suaminya sendiri tidak mengatakan kebenaran hal itu atau dia tidak melihat bukti nya sendiri, mungkin karena selama ini bibi angga mengidap penyakit darah tinggi yang sudah kronis,selama itu beliau memang mempunyai penyakit darah tinggi yang sudah sangat kronis namun beliau enggan untuk berobat secara besar-besaran mungkin ini karena beliau takut merepotkan orang-orang di sekitarnya.
Singkat cerita, bibi angga akhirnya mengetahui kebenaran hal itu, perasaan beliau sangat tertekan akan hal tersebut. Pengabdiannya selama itu ternyata di khianati, dan akhirnya saat yang paling menyedihkan pun tiba, beliau dilarikan ke rumah sakit karena gejala darah tigginya kambuh,malam itu juga beliau menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, saat itu perasaan angga sangat terpukul karena dia tidak ada di samping beliau saat detik-detik terakhirnya, karena angga beserta neneknya disuruh untuk jaga rumah. Kini isak tanggis menyelimuti semua orang-orang yang sangat dekat dengan beliau, karena memang beliau sangat ramah kepada semua orang, bukan orang terdekatnya saja bahkan orang yang sempat mengenali beliau ikut kehilangan sosok orang yang tegar dalam menghadapi cobaan.
Kini pamannya sadar akan hal tersebut dan menyesali perbuatannya sendiri, hampir setiap hari angga beserta pamannya jiarah kemakam bibinya.namun meskipun demikian pamannya masih sempat menengok wanita tersebut, karena tidak jauh setelah bibi angga tersebut meninggal ternyata wanita tersebut juga meninggal.
Akhirnya angga kini tinggal beserta ayah dan ibu kandungnya sendiri karena pamannya menikahi lagi, memang saat itu angga tidak menerimanya karena mungkin masih terbawa suasana akan hal yang sebelumnya, namun angga kembali teringat akan bibinya yang selalu mengajarkan ia tegar dan tabah dalam mengadapi cobaan, dan akhirnya angga pun berusaha menerima hal tersebut dengan harapan agar pamannya tidak melakukan kesalahan yang sama, dan ini di perkuat karena angga bermimpi bibinya meminta agar pamannya menikah lagi.. dan juga karena wanita yang di nikahi pamannya kini adalah wanita yang berasal dari keluarga yang sangat ramah dan sangat kental dengan agama, angga pun berharap kembali agar pamannya di bimbing ke arah yang lebih baik lagi.
Angga memang anak yang begitu menyayangi paman dan bibinya, bahkan dia menganggap paman dan bibinya adalah kedua malaikat yang melahirkannya,sebaliknya sikap angga kepada orang tua nya sendiri sangatlah biasa saja, bahkan dia malu jika harus di suruh menginap di rumahnya sendiri, munggkin ini karena angga di besarkan paman dan bibinya dari kecil. Tapi meskipun demikian paman dan bibinya tidak pernah mengajarkan hal-hal yang menjauhkan angga dengan kedua orang tua kandungnya sendiri.
Hampir 15 tahun angga hidup bersama paman dan bibinya, saat itu banyak kenangan manis yang tidak akan pernah ia lupakan, namun hal sebaliknyapun banyak yang membuat ia ikut menangis ketika bibinya sendiri yang sudah dia anggap ibu kandungnya di sakiti dan dikhianati oleh pamannya. Angga sering mendapati sms dari hp pamannya yang berbau perselingkuhan. Namun terkadang angga tidak menanggapi hal tersebut, saat itu dia memang masih terlalu lugu untuk hal yang demikian, namun dia mulai menanggapi hal tersebut saat kedua orang tuanya membenarkan pernyataan itu, karena pada dasarnya ayah angga sendiri yang di percayai oleh pamannya untuk mengantar dia jika dia ingin bertemu dengan selingkuhannya.
Disinilah awal banyaknya masalah timbul, saat itu bibinya memang tegar dalam menghadapi segala masalah tersebut, dia selalu menangapinya dengan tenang dan tersenyum manis,namun bukan berarti dia tidak mempedulikan hal tersebut hanya saja dia tidak akan percaya jika suaminya sendiri tidak mengatakan kebenaran hal itu atau dia tidak melihat bukti nya sendiri, mungkin karena selama ini bibi angga mengidap penyakit darah tinggi yang sudah kronis,selama itu beliau memang mempunyai penyakit darah tinggi yang sudah sangat kronis namun beliau enggan untuk berobat secara besar-besaran mungkin ini karena beliau takut merepotkan orang-orang di sekitarnya.
Singkat cerita, bibi angga akhirnya mengetahui kebenaran hal itu, perasaan beliau sangat tertekan akan hal tersebut. Pengabdiannya selama itu ternyata di khianati, dan akhirnya saat yang paling menyedihkan pun tiba, beliau dilarikan ke rumah sakit karena gejala darah tigginya kambuh,malam itu juga beliau menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, saat itu perasaan angga sangat terpukul karena dia tidak ada di samping beliau saat detik-detik terakhirnya, karena angga beserta neneknya disuruh untuk jaga rumah. Kini isak tanggis menyelimuti semua orang-orang yang sangat dekat dengan beliau, karena memang beliau sangat ramah kepada semua orang, bukan orang terdekatnya saja bahkan orang yang sempat mengenali beliau ikut kehilangan sosok orang yang tegar dalam menghadapi cobaan.
Kini pamannya sadar akan hal tersebut dan menyesali perbuatannya sendiri, hampir setiap hari angga beserta pamannya jiarah kemakam bibinya.namun meskipun demikian pamannya masih sempat menengok wanita tersebut, karena tidak jauh setelah bibi angga tersebut meninggal ternyata wanita tersebut juga meninggal.
Akhirnya angga kini tinggal beserta ayah dan ibu kandungnya sendiri karena pamannya menikahi lagi, memang saat itu angga tidak menerimanya karena mungkin masih terbawa suasana akan hal yang sebelumnya, namun angga kembali teringat akan bibinya yang selalu mengajarkan ia tegar dan tabah dalam mengadapi cobaan, dan akhirnya angga pun berusaha menerima hal tersebut dengan harapan agar pamannya tidak melakukan kesalahan yang sama, dan ini di perkuat karena angga bermimpi bibinya meminta agar pamannya menikah lagi.. dan juga karena wanita yang di nikahi pamannya kini adalah wanita yang berasal dari keluarga yang sangat ramah dan sangat kental dengan agama, angga pun berharap kembali agar pamannya di bimbing ke arah yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
biar lebih baik lagi kasih coment :)